Tuesday, 23 June 2015

TORCH Infections penyebab keguguran?

Sebuah bahasan yang menarik untuk dibagi kepada jutaan calon ibu. Apalagi isu tentang infeksi TORCH telah menjadi common secret dikalangan wanita karena efek dan ancaman kematian terhadap calon baby di dalam kandungan sang ibu tersebutlah yang menghantui sebagian besar wanita belakangan ini. saya akan mencoba menguraikan sedikit pembahasan agar mudah dipahami oleh wanita (khususnya) tentang infeksi TORCH ini.

TORCH ini merupakan infeksi yang cukup kompleks. Bagi mereka yang awam tentang dunia medis memang hanya akan terfokus pada infeksi "virus" saja, sehingga mereka berfikir bahwa TORCH ini adalah sekumpulan infeksi dari virus-virus, tapi ternyata bukan. Virus menjadi sorotan utama selama ini, padahal di dalam TORCH tersebut juga terdapat bakteri dan protozoa. 

TORCH atau dikenal juga dengan TORCHES merupakan singkatan dari infeksi "Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpesvirus, dan Syphilis" yang terdiri dari sekumpulan infeksi dari protozoa, virus, dan bakteri. agar lebih mudah diingat, saya tekankan di sini bahwa di dalam TORCH ada 3 jenis virus, 1 bakteri, dan 1 protozoa. Saya akan mencoba menjelaskan secara garis besar tentang TORCH ini satu per satu. oke yuk lanjut.

I. Toxoplasmosis 
Toxoplasmosis merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. 
Nah, dalam hal infeksi Toxoplasma ini, banyak yang disalahpahami oleh awam bahwa memelihara kucing especially kitten itu menjadi main cause dari keguguran pada wanita hamil, sehingga keberadaan toxo di kucing menjadi sorotan dan abrakadabra kucing pun menjadi kambing hitam sebagai penyebab utama keguguran pada wanita hamil yang memiliki hewan peliharaan di rumah, bahkan disuruh jauh-jauh dari kucing dan gak boleh keep in touch segala dengan kucing selama beberapa dekade. hadeeeh, lebay ah.

Sebuah pemahaman yang kurang tepat jika menjadikan kucing/anjing dan hewan peliharaan lainnya sebagai penyebab keguguran pada ibu hamil. karena banyak laporan juga ditemui pada wanita hamil yang gak pernah memelihara kucing pun mengalami tanda-tanda keberadaan TORCH di tubuh dan sebagian dari mereka mengalami keguguran. lho kok bisa?
Sementara sebagian lagi wanita (keluarga) yang melihara hewan alhamdulillah sehat-sehat saja selama pregnancy dan kelahiran, Subhanallah.  Beberapa kolega dokter hewan saya yang praktisi di klinik hewan (dimana setiap hari kontak dengan hewan, menerima pasien anjing, kucing, kelinci, dsb), sebagian besar dari mereka alhamdulillah gak mengalami hal yang ditakutkan itu. Seorang senior saya sudah memiliki 3 orang anak, 14 tahun lamanya menjalani bidang praktisi hewan kecil dan selalu kontak (tiap hari) dengan anjing kucing, dan Subhanallah, anak-anaknya tumbuh sehat. 

Nah, pertanyaannya sekarang adalah, sumber si toxo ini sebenarnya teh dari mana? Apa memang benar host utamanya itu dari hewan atau mungkin berasal dari sumber lain? Uhmmmm....

Memang toxoplasma gondii ini memiliki induk semang atau host seperti kucing, anjing, kelinci, kambing, dll. Manusia dapat terinfeksi toxoplasma ini lewat jalur hewan peliharaan, atau bagi mereka yang doyan nyeker di jalan yang kebetulan tercemar oleh toxo. Tapi toxo ini juga bisa ditemukan pada sayur-sayuran dan buah-buahan, dan makanan yang separuh matang (dalam hal ini adalah daging mentah atau yang tak sempurna pematangannya).

Inti dari itu semua, maka para pemelihara hewan, pet owner harus selalu aware dengan kebersihan. Hygiene is number one. Preventing lebih baik daripada treatment. So, selama kebersihan terjaga dengan baik, kemungkinan untuk terinfeksi toxo ini akan sangat kecil terjadi. Jadi bagi mereka yang punya kucing peliharaan di rumah, tips-tips jitunya nih, setelah main-main dengan meong kudu cuci tangan sampai bersih, especially kalau mau makan. Untuk si meong juga jangan beri makanan berupa daging mentah atau separuh mateng. Kenapa? Karena toxo yang menjangkiti hewan itu tidak hanya berasal dari mangsa buruan favorit kucing, seperti tikus, serangga, kecoak, burung, dan blablabla, tapi juga kondisi lingkungan saat perburuan si kucing di luar rumah itu yang menjadi perhatian penuh. Para kucing ini bisa saja nyelinep ampe loteng atau masuk selokan atau nyemplung ke dalam tong sampah dalam rangka berburu. Nah, siapa yang bisa menjamin bahwa lokasi berburu si kucing ini terbebas dari cemaran toxo. Belum lagi masalah umum tentang kedisiplinan cat owner untuk membersihkan toilet si kucing, karena manusia gak terlepas dari khilaf dan malas, ada masanya mereka malas membersihkan litter box tempat si kucing BAB, nah, kebayangkan apa jadinya terlebih lagi kalau toilet si kucing berada di dalam rumah. Ini menjadi alasan lain sehingga cat lovers mempertimbangkan lagi niat untuk memelihara kucing, karena takut terinfeksi toxo sehingga berdampak pada kehamilan si calon ibu.

 Tapi sebagai dokter hewan, saya hanya bisa berbagi tips dan advice seputar management memelihara hewan di rumah. Selama pet owner gak masalah dalam hal bebersih aka disiplin dalam hal kebersihan, rajin bebersih litter box si kucing plus lagi cuci kaki mereka jika mereka kelar buang air besar/kecil, In Shaa Allah no problem to keep taking care of cats at home. Wallahu'alam.

Justru yang perlu diperhatikan bener adalah konsumsi makanan kita pribadi, coz toxo gak hanya bersumber dari kotoran hewan aja, tapi dari makanan yang kita konsumsi seperti salad, sayuran mentah tuh harus hati-hati bener. Bagi mbak-embak yang suka nyalad kudu berjaga-jaga. Juga bagi mbak-embak yang suka nyetek (aka doyan makan steak setengah mateng), atau makan daging-dagingan yang uncooked well, justru golongan inilah yang kudu lebih berhati-hati. Kenapa? Karena Oocyts si toxo ini banyak dijumpai di sayuran mentah, daging mentah, juga makanan separuh matang.

II. Oke sekarang masuk ke dalam kategori virus-virus yang tergabung dalam infeksi TORCHES ini, yaitu Rubella, CMV aka Cytomegalovirus (penyebabnya adalah Human Herpesvirus 5), dan Herpes Simplex Virus (penyebabnya adalah Human HerpesVirus 1&2). Mari kita bahas secara ringkas satu per satu tentang virus-virus ini.

a.  Pada Infeksi Rubella, penyebabnya adalah togavirus. Penyebarannya infeksi ini melalui respiratori aka saluran pernafasan, dan transplasental pada bayi. Manifestasi atau perwujudan akibat infeksi rubella ini pada bayi kita kenal dengan sebutan "Blueberry Muffin", yaitu berupa ruam-ruam pada wajah dan badan, katarak, jaundice/kekuningan, diabetes, intestinal pneumonitis, dll.


                                                                           ruam akibat infeksi rubella pada baby

Yang sangat disarankan untuk bumil aka ibu hamil sebagai preventing dari Rubella ini, dari jauh hari jangan sering-sering berada di deket orang yang lagi flu dan batuk. Menjenguk orang sakit, apalagi jika sakitnya berhubungan dengan saluran pernafasan, kalau boleh diminimalisir. Bukannya berniat untuk merenggangkan tali silaturahim, bukan, tapi ini demi kebaikan bumil dan si calon bayi, sementara doang kok, gak selamanya, kecuali si bumil mau ambil resiko dan tetep kekeuh "suka-suka gue" terbang sana, ngelayap sono, shayalala semaunya, yowesss... resiko tanggung sendiri dengan calon si buah hati. haduuhh, Naudzubillah. 

Perlu diingat bahwa imuniti tubuh yang baik/stabil/kuat adalah alat pertahanan utama selama kehamilan bagi calon ibu untuk melawan virus yang mengancam kesehatan ini. Kenapa? Karena virus gak ada obatnya mbak'e. Kalau udah positiv terjangkit oleh penyakit yang kausanya adalah virus, maka pengobatan yang bisa diberikan hanyalah dengan Symptomatic treatment. Apaan tuh? Yaitu pengobatan yang diberikan hanya berdasarkan gejala yang tampak saja. 
Nah pengobatan yang sering diberikan oleh dokter biasanya adalah immunity bosster plus macem-macem jenis vitamin dalam rangka memperkuat daya tahan tubuh si pasien. Kalau dokter memberi antibiotic kepada si pasien, ketahuilah bahwa itu hanyalah pengobatan untuk secondary infection saja. Apaan lagi tuh? Yaitu pengobatan yang diberikan untuk mencegah supaya bakteri gak ikutan silaturahim menyerang tubuh. Yap, antibiotic hanya untuk melawan bakteri, bukan untuk virus maupun parasit ataupun fungus infection.

b. Next, tentang Human Herpes virus 5 dan Human herpesvirus 1-2. Virus-virus ini berasal dari manusia sendiri. 
Secara keseluruhan, infeksi TORCHES yang bersumber dari hewan hanya seper sekian saja, justru penyebabnya yang bersumber dari sesama manusia itu sendiri yang mendominasi. 

Syphilis, Human herpesvirus 1&2 dan Human herpesvirus 5, plus rubella (3 jenis virus dan 1 bakteri ini justru lebih banyak terdapat di lingkungan kita), untuk case human herpesvirus, cara mudah mengenalinya yaitu tampak pada perubahan kulit. Cara penularannya pie? Yaitu lewat kontak kulit dengan si penderita herpesvirus. Gejala awal herpes ini sering gak ketahuan, itu yang menakutkan dari herpes virus ini. 






III. SYPHILIS.
Well, kudu pay attention dengan Syphilis. bagi orang awam Syphilis ini lebih dikenal dengan penyakit kelamin. Uhmm.. Penyebabnya adalah Treponema pallidum, sejenis bakteri yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop cahaya yang terlihat dengan menggunakan penerangan lapangan gelap. 

Dampak dari infeksi bakteri untuk kehamilah, yaitu menyebabkan keguguran, kematian anak dalam rahim, persalinan kurang bulan, dan jika sang baby lahir akan terlihat luka congenital. dan Syphilis ini masih merupakan PENYEBAB KEMATIAN UTAMA terhadap kematian anak dalam rahim. Infeksi paling dini terjadi pada bulan ke-5 kehamilan. 




Tanda-tanda Syphilis pada ibu hamil, yaitu, 
-  Keluarnya cairan yang tidak normal pada vagina (keputihan yang banyak, berbau amis, dan berwarna outih kehijauan).
- Timbul kelainan kulit di kelamin dan disertai rasa gatal. Perlu diperhatikan bahwa gejala Syphilis pada wanita tidak begitu jelas. wanita mudah menjadi menjadi sumber penularan Syphilis.

Sementara tanda-tanda Syphilis pada anak, yaitu berupa pembesaran hati dan limpa, pemfigus luetik (timbul gelembung berisi cairan pada kulit telapak tangan dan kaki) seperti pada gambar di atas, rinitis hemoragi dan anemi. Kadang si baby sehat waktu lahir, tapi gejalan akan mulai tampak beberapa minggu/bulan setelah lahir.

Ah, terlalu banyak yang ingin saya tulis tentang TORCH ini, tapi hanya secara garis besar yang bisa saya urai untuk saat ini tentang TORCH. Semoga memberikan gambaran yang cukup mudah dipahami oleh calon ibu-ibu semua. Begitu juga untuk saya pribadi, sebagai seorang wanita tentu saya sendiri juga memiliki ketakutan yang sama seperti yang lain tentang bahaya mematikan dari infeksi TORCH ini, tapi in shaa Allah, dari sekarang kudu preventing dari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Pastikan bahwa Imunity, kebersihan dan kesehatan adalah segalanya bagi calon ibu hamil. 

No comments:

Post a Comment