Terlalu dangkal pemikiran umat yang berkata,
"Menurut madzhab kami "madzhab A" or "madzhab B", hukum ini begini, dan yang itu begitu. blabla."
Sehingga di antara mereka pun terjadi pertentangan dan saling membela imam madzhab sendiri-sendiri. Naudzubillah Padahal Imam Madzhab (salah satunya Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit), beliau berkata :
"Idza sohhal haditsu fahuwa madzhabii,"
"Jika suatu Hadits SHAHIH, itulah madzhabku." (1)
"Jika suatu Hadits SHAHIH, itulah madzhabku." (1)
Beliau Imam Hanifah pun mengingatkan bahwa,
"Tidak halal bagi seseorang mengikuti perkataan kami bila ia tidak tahu dari mana kami mengambil sumbernya," (2)
"Tidak halal bagi seseorang mengikuti perkataan kami bila ia tidak tahu dari mana kami mengambil sumbernya," (2)
Imam Malik bin Anas, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal pun berkata kurang lebih sama, mengingatkan kita agar berpegang pada Qur'an dan Sunnah. dan jangan menyimpangin keduanya.
"Janganlah engkau taqlid kepadaku atau kepada Malik, Syafi'i, Auza'i dan Tsauri, tetapi ambillah dari sumber mereka mengambil. apa pun yang datang dari NaBI (salallahu alaihi wassalam) dan para sahabatnya, itulah hendaknya yang kamu ambil." =Imam Ahmad bin Hanbal= (3)
===
Ulama manapun jika ia mengatakan tentang sesuatu yang sesuai dengan Quran dan hadist Shahih, maka ikutilah, meskipun itu bertentangan dengan madzhabmu. nAMUN JIKA APA YANG ia katakan BERTENTANGAN dengan Qur'an DAN SUNNAH (hadits shahih), maka buanglah jauh-jauh dan jangan kau ikuti. KARENA yang harus diikuti itu bukanlah pendapat madzhab, tapi apa yang disabdakan Rasulullah yang tertuang dalam Sunnah (hadist shahih) dan firman Allah di dalam Al Qur'an.
Qur'an dan Sunnah sebagai pegangan menuju Surga
Allah berfirman dalam Qur'an Ali Imran ayat 103:
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."
Tali (agama) Allah yang dimaksud adalah Islam dimana Qur'an dan Hadits shahih (Sunnah), merupakan rujukan umat muslim di dalam kehidupannya. namun syang perpecahan itu sendiri terjadi di dalam Islam, sehingga Rasulullah (salallahu alaihi wassalam) bersabda :
"..bahwa akan ada 73 golongan dalam agama Islam, dan hanya 1 golongan yang akan masuk surga,..." para sahabat bertanya "siapa yang akan masuk surga?" Rasulullah bersabda "mereka yang mengikuti Sunahku dan yang mengikuti apa yang tertuang dalam Al-Qur'an."
=Tirmidzi ,no 171=
Ke-4 Imam madzhab (Iman Abu Hanifa, Imam Ahmad Ibn Hanbal, Imam Malik, dan Imam Syafi'i), ulama besar seperti mereka pun berkata bahwa :
"Jika kau menemukan fatwaku yang bertentangan dengan Qur'an (firman Allah) dan Sunnah (sabda Rasulullah), maka buanglah fatwaku itu."
Ingatlah, Allah berfirman dalam surat An Nissa :59
"Taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan Ulil Amri di antara kamu, Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasull (Sunnahnya) "
=QS aN-nISSA:59=
=QS aN-nISSA:59=
Siapa itu ulil amri???
yaitu ulama atau orang2 yang memiliki ilmu agama yang berpegang pada Al Qur'an dan Sunnah.
Jadi jika ada ulama yang berbeda pendapat dan bertentangan tentang sesuatu, maka kembalilah ke Al Qur'an dan Sunnah (hadits shahih) check dan recheck lagi.
====> noted:
"Mereka keempat imam tersebut tidak pernah membuat golongan sendiri-sendiri, mereka berusaha agar orang-orang memahami Islam dengan baik, NAMUN sayangnya para pengikut mereka mulai membuat golongan sendiri-sendiri." =Dr Zakir Naik=
reference:
(1) Ibnu 'Abidin dalam kitab Al Hasyiyah (I/63) dan kitab Rasmul Mufti (I/4). juga oleh Syaikh Shalih Al Filani dalam kitab Iqazhu Al Humam hlm 62 dll
(1) Ibnu 'Abidin dalam kitab Al Hasyiyah (I/63) dan kitab Rasmul Mufti (I/4). juga oleh Syaikh Shalih Al Filani dalam kitab Iqazhu Al Humam hlm 62 dll
(2) Ibnu 'Abdul Barr dalam kitab Al Intiqa fi Fadhail Ats Tsalasah Al Aimmah Al Fuqaha hlm 145, Ibnul Qayyim, I'lamul Muwaqqi'in (II/309), Ibnu 'Abidin dalam Hasyiyah Al Bahri A r Raiq (VI/293).
diriwayatkan dari beberapa sahabatnya ; Zufar, Abu Yusuf, dan Afiyah Bin Yazid. Ibnu Qayyim menegaskan shahihnya riwayat ini dari Abu Yusuf (II/344).
(3) Abu Dawud dalam Masa'il Imam Ahmad hlm 276-277=
diriwayatkan dari beberapa sahabatnya ; Zufar, Abu Yusuf, dan Afiyah Bin Yazid. Ibnu Qayyim menegaskan shahihnya riwayat ini dari Abu Yusuf (II/344).
(3) Abu Dawud dalam Masa'il Imam Ahmad hlm 276-277=
No comments:
Post a Comment